Program BK


I.                   PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Rasional (artinya disini)
Pengembangan IPTEK dan pengaruh globalisasi membawa implikasi pada dampak perubahan tataran hidup masyarakat /lingkungan. Dampak itu sangat dirasakan pada gaya hidup (Life Style) masyarakat. Hal ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan peserta didik (siswa). Peserta didik di Sekolah Menengah Pertama umumnya adalah individu yang tengah mengalami masa remaja awal, suatu masa transisi atau masa peralihan dari masa anak-anak menunju masa dewasa.. Masa ini ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat tetapi tidak diikuti dengan kepesatan perkembangan aspek-aspek lainya seperti aspek emosional, moral, sosial dan spiritual.
Kepesatan pertumbuhan membuat individu memperluas arena dan pergaulan sosialnya bahkan pada masa ini individu cenderung  di pengaruhi lingkungan sosial terutama teman sebaya (peer group) dibandingkan pengaruh keluarga dan masyarakat dalam mempengaruhi perilaku individu. Jadi karena tekanan yang kuat dari lingkungan sosialnya membuat individu mengalami masa ktitis.  Oleh sebab itu masa remaja sering disebut sebagai “masa topan dan badai,” masa kritis (critical period) dan masa mencari identitas diri. Sebutan masa kritis untuk menunjukkan bahwa kehidupan pada masa remaja merupakan masa peralihan yang menentukan kualitas kehidupan individu di pada masa berikutnya.
Selain itu Peserta didik sebagai individu yang sedang berkembang ke arah kematangan dan kemandirian, tidak lepas dari pengaruh iklim lingkungan. Iklim lingkungan yang sehat tentu berpengaruh positif, akan tetapi iklim yang tidak kondusif juga mempengaruhi kecendrungan menyimpang dari kaidah-kaidah moral (akhlak mulia). Hal ini dirasakan pada pelanggaran tata tertib, tawuran, narkoba, kriminalitas dan pergaulan bebas. Penampilan peserta didik seperti diatas, tidak diharapkan karena tidak sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) yaitu: 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, 2) Berakhlak mulia, 3) Memiliki pengetahuan dan keterampilan, 4) Memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5) Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, 6) Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dalam upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional tersebut di atas, dipandang perlu untuk berupaya memfasilitasi pencapaian terutama pada tugas perkembangan peserta didik, agar dapat tumbuh berkembang dan mencapai kemandirian.
Penguasaan tugas-tugas perkembangan menjadi proritas layanan BK karena penguasaan tugas perkembangan yang berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam tugas selanjutnya, sementara kegagalan akan menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak masyarakat, dan kesulitan menghadapi tugas perkembangan berikutnya (Havighurst:1961).
Oleh sebab itu pada masa perkembangan tersebut, setiap peserta didik  memerlukan bantuan baik secara perorangan, kelompok, agar mampu dan mandiri berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemapuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.Hal inilah yang mendasari sehingga Program Bimbingan dan Konseling ini dikembangkan
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah  merupakan usaha membantu peserta didik   dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling  memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
  1. Landasan
1.                 Undang-undang  No.20 tahun 2003 tentang sistim Pendidikan Nasional  yaitu :
·        Pasal 1  butir 6 konselor adalah pendidik .
·        Pasal 3 Pendidikan  Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik.
·        Pasal 4 ayat 4 Pendidikan diselenggarakan dengan pemberian keteladanan, membangun kemauan, kreatipitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
·        Pasal 12 ayat 16 bahwa pemberian Pendidikan pada peserta didik harus sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
2.                 Permen Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan pasal 5 s/d 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menenggah.
3.                 Permen Diknas No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menenggah yang memuat pengembangan diri pendidik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan yang difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4.                 Dasar standarisasi  Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh derektorat jendral pendidikan tinggi tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan propesi konseling disekolah dan diluar sekolah
5.                 Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, DEPDIKNAS / 2008.
6.                 Penegasan Profesi Bimbingan dan Konseling, ABKIN / 2008
7.                 PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
8.                 PP Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan.                    
  1. Pengertian, Paradigma, Visi dan Misi
1.      Pengertian
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, berkenaan dengan pengembangan kondisi kehidupan efektif sehari-sehari (KES) dan penanganan kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T), baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. 

2.      Paradigma
Paradigma Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya.  Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan       peserta didik.
3.      Visi Bimbingan dan Konseling
“Terwujudnya Kehidupan yang Bahagia, Mandiri dan Berkembang”
4.      Misi
 Misi pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
1)    Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, keluarga dan masyarakat.
3)  Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

D.    Tugas Perkembangan Peserta

Arah pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik, adapun tugas perkembangan tersebut yaitu:
a.       Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    1. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
    2. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
    3. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas.
    4. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni.
    5. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan  dalam kehidupan di masyarakat.
    6. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.
h.       Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara.

II.                BIDANG PELAYANAN

  1. Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling
1.      Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu  peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik  kepribadian dan kebutuhan dirinya secara  realistik.
2.      Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3.      Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4.      Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
B.     Fungsi Bimbingan dan Konseling
      Pelayanan Bimbingan Konseling mendukung fungsi-fungsi:
1.       Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
2.       Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
3.       Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya
4.       Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
5.       Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
  1. Prinsip dan Asas
    Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dengan menerapkan prinsip dan asas-asas berikut:
1.  Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
2.  Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan,  keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.
  1. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung
Pelayanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berikut:
Keterangan :
1.       Jenis Layanan:
a.       Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.                    
b.       Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c.       Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d.       Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama  konten-konten yang berisi kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e.       Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f.        Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g.       Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h.       Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i.        Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
2.       Kegiatan Pendukung

a.       Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

b.       Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c.       Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d.       Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
e.       Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f.       Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
  1. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
1.      Individual, yaitu bentuk kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
2.      Kelompok, yaitu bentuk kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3.      Klasikal, yaitu bentuk kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
4.      Lapangan, yaitu bentuk kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani seorang atau  sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5.      Pendekatan Khusus, yaitu bentuk kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
  1. Jenis Program  
a         Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
b         Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c         Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
d         Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e         Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu  minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk rencana program pelayanan/pendukung (RPP).
Program (Terlampir)







                                                                       
 





D O K U M E N 

II

( D U A )





PENGELOLAAN KEGIATAN













III.           PENGELOLAAN KEGIATAN

Pengelolaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah diselenggarakan dengan pola pengelolaan berbasis kinerja dengan pengawasan/pembinaan yang efektif baik dari pihak interen maupun eksteren sekolah/madrasah.
A.    Pengelolaan Berbasis Kinerja
1.       Kinerja Guru BK / Konselor sekolah
Pengelolaan pada dasarnya terfokus pada empat pilar kegiatan, yaitu perencanaan (planning- P), pengorganisasian (organizing-O), pelaksanaan (actuating-A), dan pengontrolan (controlling-C), . Pengelolaan berbasis kinerja mendasarkan pelaksanaannya pada kinerja guru BK / Konselor sekolah berkenaan dengan POAC penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap sasaran pelaksanaan yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu:
a.       Bagaimana guru BK / Konselor sekolah membuat perencanaan layanan, mulai dari membuat program tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan sampai dengan harian (berupa RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung)).
b.       Bagaimana guru BK /Konselor sekolah mengorganisasikan unsur-unsur dan peralatan  yang akan dilibatkan di dalam kegiatan, Unsur-unsur ini meliputi unsur-unsur personal (seperti peranan pimpinan sekolah, wali kelas, guru, orang tua), sarana fisik dan lingkungan (seperti ruangan dan meubelair, alat bantu seperti komputer, film, dan objek-objek yang dikunjungi), urusan administrasi, dana, dll.
c.       Bagaimana guru BK / Konselor sekolah mewujudkan dalam praktik jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung melalui format-format kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan.
d.       Bagaimana guru BK / Konselor sekolah mengontrol praktik pelayanannya dalam bentuk penilaian hasil dan proses kegiatan serta tindaklanjutnya. Dalam pada itu, langkah pengontrolan ini melibatkan kegiatan pengawasan dan pembinaan baik dari pihak intern maupun eksteren sekolah/madrasah.
Kinerja guru BK / Konselor sekolah ditujukan kepada seluruh sasaran pelayanan yang    menjadi tanggung jawabnya. Volume kerja guru Guru BK / Konselor sekolah secara berkala dpertanggung jawabkan kepada pimpinan lembaga satuan pendidikan guru pembimbing/konselor sekolah bertugas.


2.      Mekanisme Kerja Guru BK / Konselor dalam  Satuan Pendidikan
Unsur pengelolaan   organigram sebagai berikut:


STRUKTUR MEKANISME KERJA GURU BK
SMP NEGERI 1 CAMPALAGIAN
 




 

 

 

 

 

 

 

 



B.     Pengawasan Kegiatan
Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling  dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
1.       Pengawasan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan secara:
            a.  interen, oleh Kepala Sekolah
            b. eksteren, oleh Pengawas Sekolah bidang konseling.
2.       Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional guru BK / Konselor sekolah dan implementasi kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menjadi kewajiban dan tugas BK / Konselor di sekolah.
3.       Pengawasan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.             
C.    Anggaran
Dalam upaya lebih mengotimalkan pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, dukungan anggaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program untuk kami mengajukan perincian anggaran sebagai berikut;
1.       Rencana Anggaran
    1. Anggaran tahun lalu sebesar                   :           Rp. 1.500.000-
    2. Anggaran tahun pelajaran 2011/2012       :           Rp. 3.500.000-
2.  Rincian Anggaran
NO
KEGIATAN
UNIT
BIAYA(Rp)
KET
1
Pengadaan Alat Instrumentasi
1 set AUM
750.000

2
Atk
1 set
500.000

3
HomeVisit
25 kali
500.000

4
Pelaksanaan Layanan
1 smt
1.000.000

5
Peningkatan Mutu
3 kali
750.000


T O T A L

3.500.000


IV.             PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN
A.                                                          Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan, serta mingguan.
       Perencanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling harian yang merupakan jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung) yang memuat:
a         Sasaran layanan/kegiatan pendukung
b         Substansi layanan/kegiatan pendukung
c         Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan
d         Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat
e         Waktu dan tempat
2.       Rencana kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab guru BK / Konselor sekolah.
3.       Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.
4.       Volume keseluruhan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib guru BK / Konselor sekolah di sekolah/ madrasah.
B.       Pelaksanaan Kegiatan
Guru BK / Konselor sekolah secara langsung dan aktif menyelenggarakan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap seluruh siswa yang menjadi tanggung jawabnya.
1.       Program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung) dilaksanakan sesuai dengan sasaran layanan, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
  1. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a.       Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:
1)       Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
2)       Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam pembelajaran per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
3)       Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b.   Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:                         
1)   Kegiatan tatap  muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
2)  Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
3)   Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.
  1. Kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling  (kegiatan layanan dan kegiatan pendukung) dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG).
  2. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh guru pembimbing/konselor sekolah dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling  dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.
C.  Penilaian Kegiatan
      1.   Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui:
            a.   Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
            b.   Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
            c.   Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
      2.   Penilaian proses kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung), untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
      3.   Hasil penilaian kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dicantumkan dalam LAPELPROG 
5.       Hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
D. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah guru BK / Konselor sekolah sekolah/ madrasah.
1.    Guru BK / Konselor sekolah pelaksana kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah wajib:
a.       Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional  Bimbingan dan Konseling.
b.       Merumuskan dan menjelaskan peran profesional guru BK / Konselor sekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/ madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.
c.       Melaksanakan tugas pelayanan profesional Bimbingan dan Konseling yang setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.
d.       Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan pelayanan profesional Bimbingan dan Konseling.
e.       Mengembangkan kemampuan profesional Bimbingan dan Konseling secara berkelanjutan.      (Rincian kewajiban guru BK / Konselor sekolah     
2.    Beban tugas wajib guru BK / Konselor sekolah ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya di sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3.    Pelaksana pelayanan Bimbingan dan Konseling  
a.       Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB dapat diangkat sejumlah guru BK / Konselor sekolah dengan rasio seorang guru BK / Konselor sekolah untuk 150 orang peserta didik.












LAMPIRAN : Surat Keputusan Kepala Sekolah No. ...................................

Lampiran 1 : Penugasan Pengasuhan kepada Guru BK / Konselor sekolah


NO

NAMA/NIP

Pangkat/Gol

Tugas
Sasaran
Lay.

Keterangan





Kelas
Jml
Total



1.






BK





.....
.....

.........

Koordinator
...... Jam


2.






BK










....... Jam







Jumlah




















PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Sekolah                                   : SMP Neg.1 Tinambung                                            Tahun Pelajaran           : 2011 - 2012
Kelas                                       : VII                                                                            Guru BK                     : Drs.Hasan

No
Kegiatan
Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi
Sosial
Belajar
Karir
1
2
3
4
5
6
1.
Layanan Orientasi
Obyek-obyek pengembangan pribadi
Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek-obyek implementasi karir



(1)
(2)
(3)
(4)
2.
Layanan Informasi
Informasi tentang perkembangan, potensi, kemampuan dan kondisi  diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir


(5)
(6)
(7)
(8)
3.
Layanan Penempatan/Penyaluran
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir


(9)
(10)
(11)
(12)
4.
Layanan Penguasaan Konten
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi

Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial

Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan serta penguasaan bahan belajar

Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir


(13)
(14)
(15)
(16)
5.



Layanan Konseling Perorangan
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir


(17)
(18)
(19)
(20)

*) 1. Rincian lihat pada Contoh Materi Pengembangan
    2. Dipilih materi yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik dan tujuan satuan pendidikan.
 













6.
Layanan Bimbingan Kelompok
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Topik tentang: Kemampuan dan arah karir


(21)
(22)
(23)
(24)
7.
Layanan Konseling Kelompok
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial

Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir


(25)
(26)
(27)
(28)
8.
Layanan Konsultasi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir


(29)
(30)
(31)
(32)
9.
Layanan Mediasi

---
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
---
---


(33)
(34)
(35)
(36)
10.
Aplikasi Instrumentasi
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik



(37)
(38)
(39)
(40)
11.
Himpunan Data
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi
Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Data kemampuan, arah dan persiapan karir


(41)
(42)
(43)
(44)
12.
Konferensi Kasus
Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik

Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peserta didik



(45)
(46)
(47)
(48)
13.
Kunjungan Rumah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir




(49)
(50)
(51)
(52)
14.
Tampilan Kepustakaan
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi

Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial
Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar
Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir


(53)
(54)
(55)
(56)
15.
Alih Tangan Kasus
Pendalaman penanganan masalah pribadi

Pendalaman penanganan masalah sosial
Pendalaman penanganan masalah belajar
Pendalaman penanganan masalah karir


(57)
(58)
(59)
(60)

                Mengetahui,                                                                                                                   Tinambung , ………………………
                Kepala Sekolah                                                                                                                                                   Guru BK,



AHMAD,S.Pd                                                                                                                                                     Drs. Hasan
                NIP.19621231 198703 1 389                                                                                                                           NIP.19651231 199412 1 056












  Belajar kelompok
  Belajar mandiri
  Hasil belajar mata pelajaran
  Persiapan ulangan, ujian UAS dan UN
(1)   Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:
  Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
  Persyaratan karir
  Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
  Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
  Sistem Penerimaan Siswa Baru (PSB)
(2)   , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihan keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.
(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi, seperti:
  Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.
  Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
  Mengambil keputusan
  Menggunakan waktu senggang
  Memperkuat ibadat keagamaan
  Mengendalikan diri
  Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
  Mematuhi peraturan lalu-lintas
(14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial, seperti:
  Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota keluarga)
  Kemampuan pidato
  Menyampaikan pendapat secara lugu (assertive) kepada orang lain
  Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
  Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
  Menulis surat persahabatan
  Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
  Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah



(15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti:
Menyusun jadwal belajar
Bertanya/menjawab di dalam kelas
Meringkas materi bacaan
Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
Menyusun makalah
(16)Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir, seperti:
  Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
  Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
  Memperbaiki peralatan sederhana
  Menyusun lamaran pekerjaan; curriculum vitae
  Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
  Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir
(17), (18), (19), dan (20)  Layanan Konseling Perorangan:
         Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam  hal ini konselor dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik yang menerima layanan konseling perorangan.
(21) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:
Potensi diri
Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
Kebiasaan sehari-hari di rumah, kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
Sikap terhadap narkoba, KKN, pembunuhan, perkosaan, perang
Sikap terhadap bencana alam, kecelakaan, HAM, kemiskinan, anak terlantar
Perbedaan individu
(22)      Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:
Hubungan muda-mudi
Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
Peranan RT/RW
Toleransi, solidaritas


(23)      Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:
Kiat-kiat belajar, belajar sendiri, belajar kelompok
Sikap terhadap mata pelajaran, tugas/PR, suasana belajar di sekolah, perpustakaan, laboratorium
Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
Pemanfaatan buku pelajaran
(24)      Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:
Hidup adalah untuk bekerja
Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
Masalah TKI/TKW
(25), (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir) itulah yang dibahas melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling kelompok.
(29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.
(33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.



(37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
Tes Inteligensi
Tes Bakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tugas Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
(41)     Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
(42)     Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial, seperti:
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
(43)     Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
Nilai hasil belajar
Data kegiatan belajar
Riwayat pendidikan
Masalah belajar
(44)     Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
Pekerjaan orang tua/keluarga
Bakat-minat karir, jurusan yang diambil
Masalah karir
(45)     Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
Sering absen, membolos
Tingkah laku menyimpang, nakal


(46)     Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
(47)     Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
Lalai mengerjakan PR
Nilai pelajaran rendah
Sulit mengikuti pelajaran
(48)     Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik, magang
(49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
     Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.
(53)      Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
(54)      Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan hubungan sosial, seperti:
Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
Kiat bergaul
Kepemimpinan
Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55)      Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
  Kiat belajar di sekolah
  Panduan menulis makalah
  Bagaimana menyiapkan diri untuk ulangan/ujian
  Belajar secara mandiri
  Belajar kelompok
(56)      Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang arah dan kehidupan karir, misalnya:
  Apa bakat dan karir Anda?
  Informasi karir
  Panduan penjurusan
  Panduan memilih sekolah lanjutan
  Lowongan pekerjaan
  Keselamatan kerja
  Kiat sukses dalam karir
(57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
          Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan.



PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH    : SMP/MTs-SMK/SMA/MA                                       TAHUN AJARAN     : 2010 - 2011
KELAS                                   : IX                                                                  KONSELOR             


Drs. Sjahrir Tamsi, M. Pd.


No

Kegiatan
Materi Bidang Pengembangan
Semester I (Juli-Desember 2010)
Semester II (Januari-Juni 2011)
Pribadi
Sosial
Belajar
Karir
Pribadi
Sosial
Belajar
Karir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1.
Layanan Orientasi
Obyek-obyek pengembangan pribadi

Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek-obyek implementasi karir

Obyek-obyek pengembangan pribadi

Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek-obyek implementasi karir



(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
2.



Layanan Informasi
Informasi tentang perkembangan,potensi, kemampuan dan kondisi diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir

Informasi tentang perkembangan,potensi, kemampuan dan kondisi diri

Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir


(5)
(6)
(7)
(8)
(5)
(6)
(7)
(8)
3.
Layanan Penempatan/Penyaluran

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir


(9)
(10)
(11)
(12)
(9)
(10)
(11)
(12)
4.
Layanan Penguasaan Konten
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi

Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial

Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir

Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi

Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial

Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir



(13)
(14)
(15)
(16)
(13)
(14)
(15)
(16)
5.
Layanan Konseling Perorangan
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan dan hasil belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan dan hasil belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir


(17)
(18)
(19)
(20)
(17)
(18)
(19)
(20)
6.
Layanan Bimbingan Kelompok
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar

Topik tentang: Kemampuan dan arah karir

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi

Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Topik tentang: Kemampuan dan arah karir



(21)
(22)
(23)
(24)
(21)
(22)
(23)
(24)
7.
Layanan Konseling Kelompok
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi

Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi

Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir


(25)
(26)
(27)
(28)
(25)
(26)
(27)
(28)
8.
Layanan Konsultasi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir


(29)
(30)
(31)
(32)
(29)
(30)
(31)
(32)
9.
Layanan Mediasi
---
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
---
---
---
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih

---
---


(33)
(34)
(35)
(36)
(33)
(34)
(35)
(36)
10.
Aplikasi Instrumentasi
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik



(37)
(38)
(39)
(40)
(37)
(38)
(39)
(40)
11.
Himpunan Data
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi
Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Data kemampuan, arah dan persiapan karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi
Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Data kemampuan, arah dan persiapan karir


(41)
(42)
(43)
(44)
(41)
(42)
(43)
(44)
12.
Konferensi Kasus
Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peserta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peserta didik


(45)
(46)
(47)
(48)
(45)
(46)
(47)
(48)
13.
Kunjungan Rumah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah

Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah



(49)
(50)
(51)
(52)
(49)
(50)
(51)
(52)
14.
Tampilan Kepustakaan
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial
Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar
Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial
Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar
Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir


(53)
(54)
(55)
(56)
(53)
(54)
(55)
(56)
15.
Alih Tangan Kasus
Pendalaman penanganan masalah pribadi
Pendalaman penanganan masalah sosial
Pendalaman penanganan masalah belajar
Pendalaman penanganan masalah karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi
Pendalaman penanganan masalah sosial
Pendalaman penanganan masalah belajar
Pendalaman penanganan masalah karir


(57)
(58)
(59)
(60)
(57)
(58)
(59)
(60)

Mengetahui,                                                                                                                                         Polewali, ………………………………….
Kepala Sekolah                                                                                                                                   Konselor


Lampiran 2c : Contoh Program Bulanan Pelayanan Bimbingan dan Konseling


PROGRAM BULANAN
PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH    : SMP/MTs-SMK/SMA/MA             SEMESTER    : GAZAL ( BULAN JULI – DESEMBER 2010
KELAS                                   : IX                                                    KONSELOR              : Drs. Hasan
                                                                                                                                                           


No

Kegiatan
Materi Bidang Pengembangan
Semester I (Juli-Desember 2010)
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
Bulan VI
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Layanan Orientasi
Fasilitas olahraga dan rekreasi

Lingkungan sosial
Fasilitas perpustakaan; laboratorium
Lingkungan alam
Lingkungan sekitar sekolah
Lingkungan budaya; kerja


(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(4)
2.
Layanan Informasi
Penjurusan di SMP
Informasi karir terkait dengan jurusan di SMP
Informasi potensi diri
Informasi perkembagan diri
Informasi kegiatan belajar
Informasi hasil sosiometri


(5) dan (8)
(8)
(5)
(5)
(7)
(6)
3.
Layanan Penempatan/Penyaluran
Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa

Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa
Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa
Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa
Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa
Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa


(9,10, 11)
(9,10, 11)
(9,10, 11)
(9,10, 11)
(9,10, 11, 12)
(9,10, 11, 12)
4.
Layanan Penguasaan Konten
Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial

Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial
Kompetensi dan kemampuan kebiasaan kegiatan belajar
Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar
Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar
Kompetensi dan kebiasaan kehidupan karir


(13, 14)
(13, 14)
(15)
(15)
(15)
(16)
5.
Layanan Konseling Perorangan
Masalah pribadi
Masalah pribadi
Masalah pribadi
Masalah pribadi
Masalah pribadi
Masalah pribadi


(17, 18, 19, 20)
(17, 18, 19, 20
(17, 18, 19, 20)
(17, 18, 19, 20)
(17, 18, 19, 20)
(17, 18, 19, 20)
6.
Layanan Bimbingan Kelompok

Topik tentang: Tahun ajaran baru
Topik tentang: Kemampuan diri
Topik tentang: Kemampuan sosial
Topik tentang: Kegiatan belajar
Topik tentang: Hasil belajar
Topik tentang: Arah karir


(21, 22, 23)
(21)
(22)
(23)
(23)
(24)
7.
Layanan Konseling Kelompok
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Masalah pribadi/sosial/belajar/karir


(25, 26, 27, 28)
(25, 26, 27, 28)
(25, 26, 27, 28)
(25, 26, 27, 28)
(25, 26, 27, 28)
(25, 26, 27, 28)
8.
Layanan Konsultasi

Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik


(29, 30, 31, 32)
(29, 30, 31, 32)
(29, 30, 31, 32)
(29, 30, 31, 32)
(29, 30, 31, 32)
(29, 30, 31, 32)
9.
Layanan Mediasi

Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih


(31, 34, 35, 36)
(31, 34, 35, 36)
(31, 34, 35, 36)
(31, 34, 35, 36)
(31, 34, 35, 36)
(31, 34, 35, 36)
10.
Aplikasi Instrumentasi

Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik


(37, 38, 39, 40)
(37, 38, 39, 40)
(37, 38, 39, 40)
(37, 38, 39, 40)
(37, 38, 39, 40)
(37, 38, 39, 40)
11.
Himpunan Data
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir

Komentar