LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Layanan Konseling Kelompok
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
4. TAHAPAN
LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Pada umumnya ada empat
tahap kegiatan, yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan
tahap pengakhiran.
a.
Tahap I : Permulaan
Pada
tahap ini pemimpin kelompok:
1) Menerima secara terbuka
dan mengucapkan terimakasih
2) Berdoa
3) memperkenalkan diri
secara terbuka, menjelaskan peranannya sebagai pemimpin kelompok, dan
sebagainya
4) Menjelaskan pengertian
konseling kelompok
5) Menjelaskan tujuan umum
yang ingin dicapai melalui konseling kelompok
6) Menjelaskan cara-cara
pelaksanaan yang hendak dilalui mencapai tujuan itu
7)
Menjelaskan azas-azas konseling kelompok
a) Kerahasiaan
b) Kesukarelaan
c) Keterbukaan
d) Kegiatan
e)
Kenormatifan
8) Menampilkan tingkah laku dan
komunikasi yang mengandung unsur-unsur penghormatan kepada orang lain (dalam
hal ini anggota kelompok), ketulusan hati, kehangatan dan empati
9) Perkenalan
dilanjutkan rangkaian nama
b. Tahap II
: Peralihan
1) Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota
untuk kegiatan lebih lanjut
3) Mengenali suasana apabila angota
secara keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan
mengatasi suasana tersebut
4) Memberi contoh masalah
bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok
c. Tahap
III: Kegiatan
1) Mempersilakan anggota kelomok
mengemukakan permasalahannya secara bergantian
2) Memilih/menetapkan masalah yang
akan dibahas terlebih dahulu
3) Pembahasan
4) Selingan
5) Menegaskan
komitmen anggota yang masalahnya telah dibahas (apa yang akan dilakukan
berkenaan adanya pembahasan demi terentaskan masalahnya)
d. Tahap IV:
Pengakhiran
1) Menjelaskan bahwa kegiatan
konseling kelompok akan diakhiri
2) Anggota kelompok mengemukakan
kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
3) Pembahasan kegiatan lanjutan
4) Pesan serta tanggapan anggota kel
5) Ucapan terimakasih
6) Berdoa
7) Perpisahan
Evaluasi dan Tindak lanjut.
Di dalam pelaksanaan konseling kelompok
konselor (Guru BK/Konselor) mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi
kesuksesan perilaku kerja dan mengadakan tindak lanjut. Tahap ini dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh manakah konseling kelompok yang telah dilaksanakan
mencapai hasil, dan tindakan apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh Guru
BK/Konselor. Di dalam konseling sistematis (Stewart et al., 1978) evaluasi
kemajuan konseling berarti evaluasi atas hasil. Evaluasi merupakan bagian dari
keseluruhan proses konseling sendiri, bukan suatu kegiatan yang terlepas, yang
dilakukan pada tahap akhir, yaitu setelah konseling selesai. Dengan begitu
evaluasi masuk menjadi satu dalam bagan arus proses konseling yang dimulai dari
penetapan tujuan sampai pengakhiran konseling kelompok.
Evaluasi yang dilakukan oleh konselor
(Guru BK/Konselor) meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil konseling.
Evaluasi proses konseling kelompok mengidentifikasikan variabel proses yang
memberi konstribusi atau mendorong pencapaian tujuan. Evaluasi proses
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan layanan konseling kelompok
dilihat dari prosesnya. Aspek yang dinilai dalam evaluasi proses yaitu antara
lain: (1) kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, (2) keterlaksanaan program,
(3) hambatan yang dijumpai, (4) faktor penunjang, dan (5) keterlibatan siswa
dalam kegiatan.
Evaluasi hasil konseling kelompok
dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan konseling kelompok dlihat
dari segi hasilnya. Aspek yang dinilai dalam evaluasi hasil konseling kelompok
yaitu perolehan siswa dalam hal: (1) pemahaman baru, (2) perasaan, (3) rencana
kegiatan yang akan dilakukan pasca pelayanan, (4) dampak layanan terhadap
perubahan perilaku ditinjau dari pencapaian tujuan layanan, tugas perkembangan,
dan hasil belajar, (5) permasalahan terpecahkan dan aspek-aspek tertentu pada
diri siswa dapat berkembang secara baik, titk-titk lemah yang dapat mengganggu
perkembangan dapat dihilangkan, dan permasalahan dapat dipecahkan dengancepat
dan lancar.
Evaluasi unjuk kerja anggota kelompok
dapat dilakukan sebelum konseling, selama konseling atau selama pelaksanaan
strategi konseling, segera setelah konseling, dan beberapa waktu setelah
konseling pada tahap tindak lanjut (Cormier & Cormier,1985). Evaluasi
sebelum penanganan dimaksudkan untuk mengetahui tingkah laku tujuan. Periode
sebelum penanganan adalah pegangan yang digunakan untuk melihat adanya
perubahan dalam tingkah laku tujuan setiap anggota kelompok selama dan setelah
perlakuan. Evaluasi selama penanganan dilakukan dengan mengumpulkan data secara
terus menerus unjuk kerja anggota kelompok. pengumpulan data selama penanganan
merupakan balikan bagi Guru BK/Konselor dan anggota kelompok tentang manfaat
dari strategi penanganan yang diplih dan unjuk kerja tingkah laku tujuan yang
dicapai anggota kelompok.
Evaluasi segera setelah penanganan untuk melihat
seberapa jauh konseling kelompok telah membantu kelompok mencapai hasil-hasil
yang diinginkan. Evaluasi pasca konseling kelompok yaitu evaluasi yang
dilakukan untuk memantau kinaerja anggota kelompok setelah konseling kelompok
berakhir dan tujuannya tercapai. Guru BK/Konselor melihat apakah anggota
kelompok menjalankan keputusan atau menindaklanjuti perilaku hasil yang
diperoleh melalui kegiatan konseling.
C. Menyusun Rencana,
Praktik Konseling Kelompok, Menilai Serta Tindak Lanjut layanan Konseling
kelompok.
1. Menyusun Rencana Konseling Kelompok
Pilih diantara masalah tersebut di
atas, susunlah rencana konseling kelompok dalam format satuan layanan konseling
kelompok (lampiran Format 4.3A). Diskusikan dengan kolega untuk
memperoleh validitas ekologi dari rencana konseling kelompok yang saudara
susun. Jika ada materi dan media dari kegiatan konseling kelompok yang Saudara
susun, lampirkan secara lengkap. Demikianpun jangan lupa melampirkan format
evaluasinya.
2.
Melaksanakan Praktik Konseling Kelompok
Satuan
Layanan Konseling Kelompok yang telah susun di muka, laksanakan praktik KKp
secara bergantian dalam kelompok kecil (±10 orang). Pilihlah satu orang
peserta untuk mengamati praktik yang menjadi konselor, gunakan format peer
assesment (Lampiran Format 4.3C) untuk refleksi praktik konseling
kelompok Saudara.
3.
Menilai dan Tindak Lanjut Praktik Konseling Kelompok
Makna penilaian dalam latihan
Praktik Konseling Kelompok ini lebih bersifat evaluasi diri untuk perbaikan
pada praktik-praktik selanjutnya. Oleh karena itu, padukan hasil pengamatan
kolega (peer assessment) dengan Jurnal Refleksi Diri ala Experiential
Learning berikut. Setelah praktik, segera isikan format Jurnal Refleksi
Diri (Lampiran 4.3C) agar pengalaman-pengalaman praktik baik yang tepat
maupun yang salah segera dapat terekam dan dicarikan solusinya.
D.
Rangkuman
Konseling kelompok yaitu
layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah
pribadi melalui dinamika kelompok.
Tujuan layanan KKp
Pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. Melalui layanan
konsseling kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut
peserta memperoleh dua tujuan sekaligus.
Komentar
Posting Komentar